Kamis, 21 Mei 2009

DRAMATURGI

Penulisan Skenario Film

A. Perkembangan sastra & teater barat

1. Yunani Kuno

Poetik (Aristotles)

- sumber awal dramaturgi

- analisa atas seni mengarang/komposisi atas epik, tragedi, komedi, dithrambic pada karya puisi/teater yunani

2. Abad Pertengahan

3. Renaisansce:

- Moliere

- Shakespeare

- Teater Victorian

B. Teori Sastra (dengan tokoh yang dekat dengan teori Strukturalis)

1. Vladimir Propp:

- analisa folktale

- 8 kelompok karakter (the villain, the hero, the donor, the helper, the princess, her father, the dispatcher, the false hero)

- 31 fungsi (sequence)

2. Tzuetan Todorov:

- cerita mulai dari equilibrium/ balance-disrupsi dari beberapa peristiwa- equilibrium kedua berbeda

3. Roland Barthes:

Naratif bekerja lewat 5 kode

4. Claude Levi-strauss:

- semua struktur termasuk naratif bekerja melalui oposisi biner

Dramaturgi

berhubungan dengan komposisi terhadap elemen drama (bukan teknis, tapi art atau seni).

Berasal dari bahasa Yunani yang artinya action atau aksi. Drama menurut Aristotle berarti “imitasi dan representasi dari sebuah tindakan manusia”.

Hal ini berasal dari di tradisi Yunani Kuno berisi karakter dengan segala permasalahannya. Umumnya cara teater dipertunjukkan yang mendapat tingkatan paling tinggi adalah TRAGEDI Yunani

Di dalam Tragedi Yunani terdapat konsep Deus ex Machina (Tuhan sebagai Mesin)Dimana berusaha meninggalkan intervensi Tuhan terhadap dunia. Hercules “manusia menentukan takdirnya sendiri”

Karena kalau tuhan ada, maka yang terjadi dalam cerita adalah semua mungkin atau terjadi banyak keajaiban (miracles).

Sebagai dampaknya, cerita di bangun oleh prinsip kausalitas.

1. Menceritakan sebuah kisah

2. Sebuah bentuk dari cerita

3. Asal usul drama

4. Persoalan aturan

5. Prinsip dasar

6. Model Sintetik/ aplikasi hasil analisa dan praktik

Problem utama skenario

Karena berasal dari drama, banyak istilah yang tumpang tindih.Cara menilai dramaturgi sebagai sebuah komposisi sulit dinilai karena dia adalah seni (ukurannya sulit Cara cerita masing-masing individu berbeda. Tidak bisa dipelajari secara templete.

Menonton dan membandingkan pendekatan film “Billa dan Sadja” by Alexander Mountana dan “Chocolate” by Nala Perkasa (Tuta). Last Year at Mamenbad (salah satu film dimana penonton menyebut tokoh dalam film terserbut dengan X, Y, Z karena dalam film nama mereka tidak disebutkan)

- elemen drama

- dialog

- plot

- konflik

- setting

- karakter

- opening dan ending

Hal-hal di atas adalah struktur

Drama dalam tradisi Yunani berarti ritual (tindakan yang suci), kegiatan menyaksikan drama adalah untuk mensucikan diri karena dalam drama terdapat kisah.

Teater: Theastai (melihat)Menonton teater untuk menghasilkan khatarsis.Agar terwujud hal itu, maka dikondisikan agar penonton fokus, sehingga penonton berdidentifikasi sehingga inividu itu hilang ketika menyaksikan pertunjukan. Dramaturgi usaha penulis untuk menjadi manusia, Dalam cerita kita berkomunikasi Membagi pengalaman dan bercerita adalah penting bagi manusia (seperti oksigen). Aturan tidak pernah ada dalam dramaturgi yang ada adalah prinsip dasar menjadi manusia:

Konsekuensinya:

- mampu memahami dirinya sendiri (jadi setiap orang bisa bercerita)

- memiliki keterbatasan dan ketergantungan

- kehidupan: proses pergantian persistiwa yang melibatkan proses kausalitas (karena kalo nggak, cerita akan jadi nggak logis dan itu tidak bisa diterima manusia/ penonton)

Perkecualian :

- manusia itu unik (karena faktor genetik dan kultur)

Karena itu manusia pasti berbeda sekaligus sama.Dalam membuat cerita, penulis proses manusia mengingat/berefleksi pada dirinya atau orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar